Ayat Renungan:
Ulangan 8: 2, “Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.”
Kita pasti sering mendengar anjuran seperti, “Kalau kamu mau mengikuti langkah-langkah ini, pasti berat badanmu akan turun!” Anjuran ini memberikan kita sejuta harapan untuk memiliki postur badan yang lebih baik. Dan kita seperti membayangkan Tanah Perjanjian itu sudah di depan mata.
Tapi saat proses mengikuti anjuran ini, kita mulai terguncang. Meskipun fokus kita masih terarah ke Tanah Perjanjian yang menarik itu, punya postur badan yang lebih baik, tetapi di minggu kedua kita mulai kecolongan. Kita mulai kompromi dengan jajan kopi dan cemilan manis. Sampai akhirnya kita mulai kehilangan arah.
Perjuangan kita mencapai postur tubuh yang ideal ini mengingatkan kepada cerita dalam Alkitab tentang perjalanan menuju Tanah Perjanjian. Di Kejadian, Tuhan berjanji kepada Abraham bahwa keturunannya akan menjadi sebuah bangsa yang besar dan hidup di Tanah Perjanjian (Kejadian 12: 1-4).
Abraham pun memulai perjalanannya saat itu. Dia sampai di tanah Kanaan dan meninggal di usia 175 tahun setelah melihat janji Tuhan digenapi. Kita pastinya ingin mencapai akhir perjalanan seperti Abraham. Tetapi tahukah bahwa perjalanan itu sama sekali tidak mudah! Bahkan setelah tiba di Kanaan, umat Tuhan memilih pindah ke Mesir akibat kelaparan yang panjang. Mereka rela menjadi budak di bawah pemerintahan Mesir selama 400 tahun. Sampai akhirnya, Musa membawa mereka kembali ke Tanah Perjanjian.
Selama 40 tahun mengembara di padang pasir, mereka banyak mengeluh. Walaupun mereka masih terus memegang janji Tuhan akan sampai di Tanah Perjanjian itu. Dari ayat renungan hari ini di Ulangan 8: 2, kita diingatkan bahwa Tuhan pun bisa memakai kesulitan untuk menguji hati kita. Sehingga ketika di tengah masa-masa sulit, itulah waktunya kita menunjukkan kepercayaan kita sepenuhnya. Langkah yang perlu kita lakukan adalah bersabar, disiplin, taat dan terus bergantung kepada Dia.
Hal serupa juga berlaku dalam kehidupan kita. Jika Tanah Perjanjian kita adalah ingin hidup yang lebih sehat dan kondisi fisik yang lebih baik, kita perlu melakukan anjuran yang kita dengar berupa beberapa langkah yang kita harus lakukan secara konsisten. Proses ini adalah gurun pasir kesakitan, tetapi ketika kita mau lebih sabar, disiplin dan taat melakukannya, kita pasti akan bisa menaklukkan Tanah Perjanjian itu.
Mungkin ada diantara kita yang berjuang untuk hidup yang lebih sehat, hari ini mari menjalani prosesnya dengan konsisten.
Action: Identifikasi apa hal terbesar yang ingin kamu capai dalam tiga bulan kedepan? Mulailah dengan mengingatkan diri kita bahwa proses yang kita lalui menjadi penentu akhirnya.
Ayat Hafalan: Ulangan 8: 2, “Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.”